Thursday, September 13, 2012

KEBERSIHAN DIRI



Oleh: Lisa Permisasari, S.Kep, NS
 
A.    PENGERTIAN
      Kebersihan (hygiene) diri memberikan rasa kenyamanan dan relaksasi, meningkatkan harga diri, dan kesehatan. Kebersihan klien memberikan perlindungan yang cukup baik terhadap mekanisme pertahanan tubuh. Kebersihan kulit dan membran mukos adalah barier pertama dari kuman. Perawat memiliki tanggung jawab dalam mempertahankan kebutuhan kebersihan diri/personal hygiene klien. Tipe dari perawatan yang diberikan tergantung pada kemampuan dan kebutuhan klien.

Macam – macam Personal Hygiene:
1.      Perawatan kulit kepala & rambut
2.      Perawatan mata
3.      Perawatan hidung
4.      Perawatan telinga
5.      Perawatan kuku kaki dan tangan
6.      Perawatan genetalia
7.      Perawatan kulit seluruh tubuh
8.      Perawatan tubuh secara keseluruhan

Tujuan perawatan Personal Hygiene:
1.      meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2.      memelihara kebersihan diri seseorang
3.      memperbaiki personal hygiene yang kurang
4.      pencegahan penyakit
5.      meningkatkan percaya diri seseorang
6.      menciptakan keindahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene:
Kebutuhan personal hygiene dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya body image, praktik sosial, pilihan personal, status sosial ekonomi, budaya, pengetahuan, dan kondisi fisik.
1.      Body image
      gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri , misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2.      Praktik sosial
      pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
3.      Status sosioekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4.      Pengetahuan
      pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita Diabetes Melitus ia harus selalu menjaga kebersihan kakinya.
5.      Budaya
      di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan
6.      Kebiasaan seseorang
      ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri, seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain
7.      Kondisi fisik
pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya

B.     NILAI-NILAI NORMAL
Tingkat kemampuan klien melakukan self care:
0 = mandiri
1 = membutuhkan bantuan alat
2 = membutuhkan bantuan orang lain
3 = membutuhkan bantuan alat dan orang lain
4 = tergantung total

Dampak yang sering timbul pada masalah Personal Hygiene :
1.      Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan intregritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku
2.      Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial

C.    HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI
1.  Riwayat keperawatan
·         Kebiasaan personal hygiene (mandi, oral care, perawatan kuku dan kaki, perawatan rambut, mata, hidung, telinga, dan perineal care)
·         Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
·         Riwayat masalah membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal
·         Pola kebersihan tubuh
·         Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
2.  Pemeriksaan fisik
·         Catat perubahan-perubahan pada area membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal akibat terapi
·         Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kodisi lesi
·         Observasi kondisi membran mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki, rambut dan perineal: warna, tekstur, kekebalan, turgor dan hidrasi
·         Kaji masalah-masalah membran mukosa, kulit, mata, mulut, gigi,  hidung, telinga, kuku kaki dan tangan, rambut dan perineal.
3.  Kemampuan melakukan self care
Kaji tingkat kemampuan klien melakukan self care:
0 = mandiri
1 = membutuhkan bantuan alat
2 = membutuhkan bantuan orang lain
3 = membutuhkan bantuan alat dan orang lain
4 = tergantung total
4.  Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
·         Gambaran diri
·         Kebiasaan sosial
·         Status sosial ekonomi
·         Pengetahuan
·         Budaya
·         Kondisi fisik/status kesehatan
·         Pilihan individu
·         Praktek spiritual
·         Tingkat perkembangan

II.            DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.  Defisit perawatan diri (mandi, makan, berpakaian, toileting)
2.  Gangguan integritas kulit
3.  Gangguan membran mukosa mulut / oral

III.         PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1.          Defisit perawatan diri (mandi, makan, berpakaian, toileting)
NOC : Perawatan diri ADL
kriteria hasil,  klien secara mandiri mampu:

§ Makan.
§ Berganti pakaian.
§ Toileting.
§ Mandi.
§ Merawat diri.
§ Menjaga kebersihan diri.
§ Menjaga kebersihan mulut.


NIC :
-      Monitor kemampuan klien dalam melakukan ADL secara mandiri.
-      Monitor kebutuhan klien akan alat bantu dalam melakukan ADL.
-      Sediakan peralatan-peralatan pribadi yang dibutuhkan klien (seperti deodoran, pasta gigi, dan sabun mandi).
-      Bantu klien dalam melakukan ADL sampai klien mampu melakukannya dengan mandiri.
-      Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuannya.
-      Dorong klien untuk mandiri, tetapi bantu klien bila klien tidak bisa melakukannya sendiri.
-      Ajari keluarga untuk mendorong kemandirian klien, dan hanya membantu jika klien tidak mampu melakukannya sendiri.
-      Lakukan perawatan diri secara rutin.
2.          Gangguan integritas kulit
NOC : Integritas kulit membran mukosa dan kulit
kriteria hasil :

§  temperatur kulit dalam batas normal (dbn)
§  Sensasi kulit dbn
§  Elastisitas kulit dbn
§  Hidrasi kulit dbn
§  Pigmentasi kulit dbn
§  Perspirasi kulit dbn
§  Warna kulit dbn
§  Tekstur kulit dbn
§  Kulit terbebas dari lesi
§  Perfusi kulit yang adekuat
§  Memiliki kulit yang utuh

NIC:  Observasi kulit, Perawatan luka
-       Observasi keadaan ekstremitas terhadap warna, kehangatan, tekstur, nadi, edema, ulkus, bengkak.
-       Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap adanya kemerahan, suhu yang tinggi, atau drainasi.
-       Monitor area kulit yang kemerahan dan rusak.
-       Monitor terjadinya infeksi terutama pada area edema.
-       Monitor kulit dan membran mukosa pada area yang mengalami kemerahan dan luka.
-       Monitor kulit terhadap adanya ruam dan abrasi.
-       Monitor kulit terhadap kondisi kering atau lembab yang berlebihan.
-       Monitor warna dan suhu kulit.
-       Catat perubahan terhadap kulit atau membran mukosa.
-       Minta keluarga untuk melaporkan bila ada kerusakan pada kulit.
3.          Gangguan membran mukosa oral
NOC: Kesehatan mulut
kriteria hasil :

§  Memiliki mulut yang bersih
§  Memiliki gigi yang bersih
§  Memiliki gusi yang bersih
§  Memiliki lidah yang bersih
§  Memiliki bibir yang lembab
§  Memiliki mukosa oral dan lidah yang lembab
§  Mempertahankan integritas mukosa oral
§  Mempertahankan integritas lidah
§  Mempertahankan integritas gigi
§  Memiliki bau mulut yang normal
§  Bebas dari perdarahan.

NIC:
-  Dorong klien untuk melakukan perawatan mulut secara rutin
-  Monitor mukosa oral.
-  Dorong klien untuk mengunjungi dokter gigi secara rutin.
-  Berikan lubrikasi untuk melembabkan mukosa oral dan bibir.
-  Monitor gigi terhadap warna dan adanya debris.
-  Dorong dan bantu klien untuk membersihkan mulut.
-  Dorong dan bantu klien untuk membersihkan mulut sesudah makan dan sesering mungkin bila dibutuhkan.
-  Konsultasikan dengan dokter bila ada iritasi dan ketidaknyamanan pada mulut klien.
-  Fasilitasikan klien untuk menggosok giginya.
-  Bantu klien merawat gigi

IV.         DAFTAR PUSTAKA.
-          Sue and Patricia, 2002 Fundamentals Of Nursing Standards and Practices second edition [serial online] diakses 15 Agustus 2009. Website URL http://delaune.DelmarNursing.com
-          Nanda. 2005. Nursing Diagnosis: Definition & Classification, 2005-2006, North American Nursing Diagnosis Association, Philadelphia
-          Nursing Intervention Classification (NIC)
-          Nursing Outcome Classificatin (NOC)

No comments:

Post a Comment