Thursday, September 13, 2012

KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI





  
Oleh : Lisa Permita Sari, S.Kep, Ns

A.    PENGERTIAN
      Nutrisi adalah keseluruhan proses dimana organisme hidup mendapatkan dan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme tersebut, pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang luas.
Sementara nutrien adalah substansi organik dan anorganik yang terdapat di dalam makanan yang diperlukan agar tubuh berfungsi dengan normal. Makanan yang adekuat memiliki komposisi yang seimbang antara lain air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral. Fungsi dari nutrient yang terdapat di d dalam makanan diantaranya adalah menyediakan energi bagi tubuh, menyediakan zat struktural untuk pertumbuhan dan pengaturan proses yang terdapat dalam tubuh.
        BMI (Body Mass Index) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa.Untuk mengetahui BMI dapat dihitung dengan rumus:
                    BMI = BB (kg)
                                TB2(cm)
Faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi diantaranya:
1.    Pengetahuan
           Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan individu. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Tahap perkembangan
       Bayi dan anak-anak merupakan resiko terbesar untuk mengalami kekurangan gizi karena membuthkan sejumlah besar kalori dab zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Jenis kelamin
      Perbedaan kebutuhan antara laki-laki dan wanita dalam nutrisi dikarenakan komposisi tubuh dan fungsi reproduksi. Laki-laki massa otot yang lebih besar sehingga lebih membutuhkan banyak kalori dan protein.
4. Etnis dan budaya
      Budaya akan menentukan pilihan seseorang terhadap makanan sehari-hari.
5. Kepercayaan terhadap makanan
      Kepercayaan terhadap satu jenis makanan yang akan berapengaruh dalam pilihan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang berpengaruh pada kesehatan dan kesejahteraan.
6. Agama
      Agama tertentu menganut untuk tidak mengkonsumsi jenis makanan, seperti dalam Islam mengharamkan babi.
7. Gaya hidup
8. Kondisi ekonomi
            Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan yang bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
9. Terapi dan medikasi
      Terapi yang dijalani pasien seperti kemoterapi maupun radioterapi berpengaruh pada pola makan dan nutrisi, adanya mual nutah dan kekeringan mukosa mulut.
10. Keadaan kesehatan dan fisiologis
      Pada orang-orang yang mempunyai penyakit kronik yang menyebabkan malabsors cenderung memili kesulitan dalam menyerap vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E.K)
11. Faktor psikologis
    Kondisi stress dan depresi bisa memunculkan anorexia, dan kehilanga berat badan. 
12. Aktivitas

B.     NILAI-NILAI NORMAL
1.          Nilai normal pengkajian nutrisi
-         BMI (orang Asia): 18,5 - 25
-         Lipatan Trisep (orang kulit putih):
Pria : 11,3 mm dan wanita :14,9 mm
-       Lingkar Lengan Atas (orang kulit putih):
      Pria : 26,3 cm dan wanita : 25,7 cm
-         Albumin (g/dl)                                  3,5-5
-         Transferin (mg/dl)                             230-400
-         Jumlah limfosit total (jumlah/mm3)   1500-4000
2.          Nilai normal kebutuhan kalori menurut umur
Umur
BB (kg)
TB (cm)
Energi (kkal)
0-6 bulan
7-12 bulan
1-3 tahun
4-6 tahun
7-9 tahun
Pria
10-12 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun
20-59 tahun

> 60 tahun
Wanita
10-12 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun
20-59 tahun


> 60 tahun
Hamil
Menyusui
0-6 bulan
7-12 bulan
13-24 bulan
5,5
8,5
12
18
24

30
45
56
62

62

35
46
50
54


54

60
71
90
110
120

135
150
160
165

165

140
153
153
156


154

560
800
1250
1750
1900

2000
2400
2500
2800 (Ringan)
3000 (Sedang)
2200

1900
2100
2000
2050 (Ringan)
2250 (Sedang)
2600 (Berat)
1850
+ 285

+ 700
+ 500
+ 400
                   Sumber: Hasil Widya Karya Pangan dan Gizi V, LIPI, 1993 cit Hartono, A (2006)

C.    HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN  NUTRISI
1.  Riwayat keperawatan dan diet
-          Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan
-          Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus ?
-          Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya ?
-          Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan demam ?
-          Adakah toleransi makan / minum tertentu ?
2.  Faktor yang mempengaruhi diet
-          Status kesehatan
-          Kultur dan kepercayaan, status sosial ekonomi
-          Faktor psikologis
-          Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet
3.  Pemeriksaan fisik
-          Keadaan fisik : apatis, lesu
-          Berat badan : obesitas, kurus (underweigth)
-          Otot : flaksial/lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja
-          Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
-          Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran liver / lien
-          Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali / menit, irama abnormal, tekanan darah rendah/tinggi
-          Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah
-          Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada
-          Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat
-          Gusi : perdarahan, peradangan
-          Lidah : edema, hiperemis
-          Gigi : karies, nyeri, kotor
-          Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi
-          Kuku : mudah patah





II.            DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan ketidakseimbangan nutrisi antara lain:
1.          Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan untuk mengunyah atau mengabsorbsi nutrisi dikarenakan faktor biologis, psikologi atau ekonomi.
2.          Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang berlebihan.
3.          Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.

III.         RENCANA KEPERAWATAN
1.          Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (Imbalanced Nutrition: Less than body requirements)
NOC: Nutritional Status : Food and Fluid Intake
Dengan kriteria hasil pasien memiliki:
-         Intake makanan peroral yang adekuat
-         Intake NGT adekuat
-         Intake cairan peroral adekuat
-         Intake cairan yang adekuat
-         Intake TPN adekuat
NIC: Nutrition Therapy
-         Monitor intake makanan dan minuman yang dikonsumsi klien setiap hari
-         Tentukan berapa jumlah kalori dan tipe zat gizi yang dibutuhkan dengan berkolaborasi dengan ahli gizi
-         Dorong peningkatan intake kalori, zat besi, protein dan vitamin C
-         Beri makanan lewat oral, bila memungkinkan
-         Kaji kebutuhan klien akan pemasangan NGT
-         Lepas NGT bila klien sudah bisa makan lewat oral


2.          Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang berlebihan (Imbalanced Nutrition: More than body requirements)

NOC: Nutritional Status: Nutrient Intake
Dengan kriteria hasil pasien mendapatkan intake yang normal dari:

-         Kalori
-         Protein
-         Lemak
-         Karbohidrat
-         Vitamin
-         Mineral
-         Zat besi
-         Kalsium

               NIC: Nutritional management
-         Diskusikan dengan pasien tentang kebiasaan dan budaya serta faktor hereditas yang mempengaruhi berat badan.
-         Diskusikan resiko kelebihan berat badan.
-         Kaji berat badan ideal klien.
-         Kaji persentase normal lemak tubuh klien.
-         Beri motivasi kepada klien untuk menurunkan berat badan.
-         Timbang berat badan setiap hari.
-         Buat rencana untuk menurunkan berat badan klien.
-         Buat rencana olahraga untuk klien.
-         Ajari klien untuk diet sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.

3.          Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh (Risk for Imbalanced Nutrition: More than body requirements)
NOC:  kontrol berat badan, dengan kriteria hasil pasien mampu:
-         Memonitor berat badan
-         Mempertahankan intake kalori harian secara optimal
-         Menyeimbangkan antara olahraga dengan intake kalori
-         Mempertahankan berat badan yang optimal


NIC:
-          Kaji kebutuhan kalori dan tipe nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien, bekerjasama dengan ahli gizi.
-          Pastikan intake kalori klien sesuai dengan tipe tubuh dan gaya hidup.
-          Sesuaikan diet dengan gaya hidup klien.
-          Ajari klien untuk membuat catatan intake makanan setiap hari.
-          Berat badan klien pada angka yang tepat.

IV.         DAFTAR PUSTAKA.
Ellis, Janice, Elizabeth A. Noulis. 1994. Nursing Human Need Approach 5th Edition. Philadelphia: J.B. Lippincott Company
North American Nursing Diagnosis Association. 2007. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2007-2008. Philadelphia
Kozier & Erb’s. 2008. Fundamental of Nursing,Concept, Process, and Practice. Pearson: Prentice Hall: New Jersey.
Hartono, A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. EGC: Jakarta


No comments:

Post a Comment