Oleh : Lisa Permita Sari, S.Kep, Ns
A.
PENGERTIAN
Nutrisi adalah keseluruhan proses dimana
organisme hidup mendapatkan dan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup organisme tersebut, pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang luas.
Sementara
nutrien adalah substansi organik dan anorganik yang terdapat di dalam makanan
yang diperlukan agar tubuh berfungsi dengan normal. Makanan yang adekuat
memiliki komposisi yang seimbang antara lain air, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral. Fungsi dari nutrient yang terdapat di d dalam makanan
diantaranya adalah menyediakan energi bagi tubuh, menyediakan zat struktural
untuk pertumbuhan dan pengaturan proses yang terdapat dalam tubuh.
BMI (Body Mass Index) merupakan alat
atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa.Untuk
mengetahui BMI dapat dihitung dengan rumus:
BMI = BB (kg)
TB2(cm)
Faktor yang
mempengaruhi pemenuhan nutrisi diantaranya:
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan individu. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2. Tahap
perkembangan
Bayi dan anak-anak merupakan resiko terbesar
untuk mengalami kekurangan gizi karena membuthkan sejumlah besar kalori dab zat
gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Jenis
kelamin
Perbedaan kebutuhan antara laki-laki dan
wanita dalam nutrisi dikarenakan komposisi tubuh dan fungsi reproduksi.
Laki-laki massa otot yang lebih besar sehingga lebih membutuhkan banyak kalori
dan protein.
4. Etnis dan
budaya
Budaya akan menentukan pilihan seseorang
terhadap makanan sehari-hari.
5. Kepercayaan
terhadap makanan
Kepercayaan terhadap satu jenis makanan
yang akan berapengaruh dalam pilihan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang
berpengaruh pada kesehatan dan kesejahteraan.
6. Agama
Agama tertentu menganut untuk tidak
mengkonsumsi jenis makanan, seperti dalam Islam mengharamkan babi.
7. Gaya
hidup
8. Kondisi
ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan yang bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
9. Terapi
dan medikasi
Terapi yang dijalani pasien seperti
kemoterapi maupun radioterapi berpengaruh pada pola makan dan nutrisi, adanya
mual nutah dan kekeringan mukosa mulut.
10. Keadaan
kesehatan dan fisiologis
Pada orang-orang yang mempunyai penyakit
kronik yang menyebabkan malabsors cenderung memili kesulitan dalam menyerap
vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E.K)
11. Faktor
psikologis
Kondisi stress dan depresi bisa memunculkan
anorexia, dan kehilanga berat badan.
12. Aktivitas
B.
NILAI-NILAI NORMAL
1.
Nilai
normal pengkajian nutrisi
-
BMI
(orang Asia): 18,5 - 25
-
Lipatan
Trisep (orang kulit putih):
Pria : 11,3 mm dan wanita :14,9 mm
-
Lingkar
Lengan Atas (orang kulit putih):
Pria : 26,3 cm dan wanita :
25,7 cm
-
Albumin
(g/dl) 3,5-5
-
Transferin
(mg/dl) 230-400
-
Jumlah
limfosit total (jumlah/mm3) 1500-4000
2.
Nilai
normal kebutuhan kalori menurut umur
Umur
|
BB (kg)
|
TB (cm)
|
Energi (kkal)
|
0-6 bulan
7-12 bulan
1-3 tahun
4-6 tahun
7-9 tahun
Pria
10-12 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun
20-59 tahun
> 60 tahun
Wanita
10-12 tahun
13-15 tahun
16-19 tahun
20-59 tahun
> 60 tahun
Hamil
Menyusui
0-6 bulan
7-12 bulan
13-24 bulan
|
5,5
8,5
12
18
24
30
45
56
62
62
35
46
50
54
54
|
60
71
90
110
120
135
150
160
165
165
140
153
153
156
154
|
560
800
1250
1750
1900
2000
2400
2500
2800 (Ringan)
3000 (Sedang)
2200
1900
2100
2000
2050 (Ringan)
2250 (Sedang)
2600 (Berat)
1850
+ 285
+ 700
+ 500
+ 400
|
Sumber: Hasil
Widya Karya Pangan dan Gizi V, LIPI, 1993 cit Hartono, A (2006)
C.
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI
GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
1. Riwayat
keperawatan dan diet
-
Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan
-
Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus ?
-
Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa
lama periode waktunya ?
-
Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet
seperti luka bakar dan demam ?
-
Adakah toleransi makan / minum tertentu ?
2. Faktor
yang mempengaruhi diet
-
Status kesehatan
-
Kultur dan kepercayaan, status sosial ekonomi
-
Faktor psikologis
-
Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet
3. Pemeriksaan
fisik
-
Keadaan fisik : apatis, lesu
-
Berat badan : obesitas, kurus (underweigth)
-
Otot : flaksial/lemah, tonus kurang, tenderness, tidak
mampu bekerja
-
Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia,
refleks menurun
-
Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare,
flatulensi, pembesaran liver / lien
-
Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali /
menit, irama abnormal, tekanan darah rendah/tinggi
-
Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis,
pecah/patah-patah
-
Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak
disubkutan tidak ada
-
Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis,
membran mukosa pucat
-
Gusi : perdarahan, peradangan
-
Lidah : edema, hiperemis
-
Gigi : karies, nyeri, kotor
-
Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus,
tanda-tanda infeksi
-
Kuku : mudah patah
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa
diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan ketidakseimbangan
nutrisi antara lain:
1.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan untuk mengunyah atau
mengabsorbsi nutrisi dikarenakan faktor biologis, psikologi atau ekonomi.
2.
Ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang berlebihan.
3.
Resiko
ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.
III.
RENCANA KEPERAWATAN
1.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (Imbalanced
Nutrition: Less than body requirements)
NOC: Nutritional Status : Food and Fluid
Intake
Dengan kriteria hasil pasien
memiliki:
-
Intake
makanan peroral yang adekuat
-
Intake
NGT adekuat
-
Intake
cairan peroral adekuat
-
Intake
cairan yang adekuat
-
Intake
TPN adekuat
NIC: Nutrition
Therapy
-
Monitor
intake makanan dan minuman yang dikonsumsi klien setiap hari
-
Tentukan
berapa jumlah kalori dan tipe zat gizi yang dibutuhkan dengan berkolaborasi dengan
ahli gizi
-
Dorong
peningkatan intake kalori, zat besi, protein dan vitamin C
-
Beri
makanan lewat oral, bila memungkinkan
-
Kaji
kebutuhan klien akan pemasangan NGT
-
Lepas
NGT bila klien sudah bisa makan lewat oral
2.
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang
berlebihan (Imbalanced Nutrition: More than body requirements)
NOC: Nutritional Status: Nutrient Intake
Dengan kriteria hasil pasien
mendapatkan intake yang normal dari:
-
Kalori
-
Protein
-
Lemak
-
Karbohidrat
-
Vitamin
-
Mineral
-
Zat besi
-
Kalsium
NIC: Nutritional management
-
Diskusikan
dengan pasien tentang kebiasaan dan budaya serta faktor hereditas yang
mempengaruhi berat badan.
-
Diskusikan
resiko kelebihan berat badan.
-
Kaji
berat badan ideal klien.
-
Kaji
persentase normal lemak tubuh klien.
-
Beri
motivasi kepada klien untuk menurunkan berat badan.
-
Timbang
berat badan setiap hari.
-
Buat
rencana untuk menurunkan berat badan klien.
-
Buat
rencana olahraga untuk klien.
-
Ajari
klien untuk diet sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.
3.
Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh (Risk for
Imbalanced Nutrition: More than body requirements)
NOC:
kontrol berat badan, dengan kriteria hasil pasien mampu:
-
Memonitor
berat badan
-
Mempertahankan
intake kalori harian secara optimal
-
Menyeimbangkan
antara olahraga dengan intake kalori
-
Mempertahankan
berat badan yang optimal
NIC:
-
Kaji
kebutuhan kalori dan tipe nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan klien,
bekerjasama dengan ahli gizi.
-
Pastikan
intake kalori klien sesuai dengan tipe tubuh dan gaya hidup.
-
Sesuaikan
diet dengan gaya hidup klien.
-
Ajari
klien untuk membuat catatan intake makanan setiap hari.
-
Berat
badan klien pada angka yang tepat.
IV.
DAFTAR PUSTAKA.
Ellis, Janice, Elizabeth A.
Noulis. 1994. Nursing Human Need Approach 5th Edition. Philadelphia:
J.B. Lippincott Company
North American Nursing Diagnosis Association. 2007. Nursing Diagnoses : Definition &
Classification 2007-2008.
Philadelphia
Kozier & Erb’s. 2008.
Fundamental of Nursing,Concept, Process, and Practice. Pearson: Prentice Hall:
New Jersey.
Hartono, A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. EGC: Jakarta
No comments:
Post a Comment