Oleh: Lisa Permitasari, S.Kep, Ns
A.
PENGERTIAN
Proses sensori dibagi menjadi dua komponen
yakni resepsi dan persepsi. Sensori resepsi adalah proses menerima stimulus
atau data, baik eksternal atau internal dari tubuh. Stimulus eksternal termasuk
visual (penglihatan), auditori (pendengaran), olfactori (penghidu), tactile
(perabaan) dan gustatori (pengecap). Stimulus gustatory juga termasuk ke dalam
stimulus internal. Tipe lain dari stimulus internal adalah kinesthetic atau
visceral. Kinesthetic merujuk kepada kesadaran terhadap posisi dan pergerakan
bagian tubuh. Stereognosis adalah kesadaran terhadap ukuran objek, bentuk dan
teksture. Visceral merujuk kepada
organ-organ besar dalam tubuh.
Persepsi
adalah kemampuan untuk merasakan, mengenal, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan stimuli sensori. Persepsi sering berhubungan dengan
kognitif yaitu kemampuan intelektual untuk berpikir. Proses organisasi dan
interpretasi seseorang tergantung pada tingkat fungsi intelektualnya. Kognitif
termasuk elemen memori, penilaian dan orientasi.
Persepsi sensori adalah proses sadar
terhadap seleksi, organisasi dan mengartikan data dari indera ke informasi yang
berarti atau kemampuan untuk menerima kesan sensori, melalui asosiasi
kortikal, menghubungkan stimuli ke pengalaman masa lalu dan membentuk kesan
dasar dari stimuli.. Macam-macam
indera antara lain: olfaktori (penghidu), visual (penglihatan), taktil
(perabaan), auditori (pendengaran), gustatori (pengecap), kinestetik (merasakan
posisi tubuh) dan viseral (merasakan organ-organ dalam tubuh).
Faktor yang mempengaruhi
fungsi sensori diantaranya:
1. Tahap perkembangan
2. budaya
3. stess
4. medikasi dan kondisi sakit
5. gaya hidup dan kepribadian
B.
NILAI-NILAI NORMAL
Resepsi dan
persepsi sensori adalah dua komponen dari proses sensori, yang keduanya
dikontrol oleh sistem saraf. Normalnya sistem saraf dapat menerima ratusan
stimulus. Diawali oleh stimulus yang memacu receptor sensori, stimulus kemudian
akan diteruskan oleh neuron sensori I
kepada sistem saraf pusat. Dari spinal cord atau batang otak, impuls
kemudian diteruskan oleh neuron sensori II kepada thalamus. Disini neuron
sinaps dengan neuron sensori III bertemu dan menghantarkan impuls dari thalamus
ke area somatosensori dari postcentral gyrus lobus parietal otak, yang juga
disebut dengan area sensori primer. Segera setelah itu, jaras sensori mulai
berproses dan meneruskan sensasi dari sisi yang berlawanan dari tubuh. Biasanya
proses tersebut terjadi pada tingkat neuron sensori II.
Kesadaran
terhadap stimulus terletak pada korteks serebri, dimana stimulus dipersepsikan
dan diinterpretasikan. Untuk dapat menerima dan menginterpretasikan stimulus,
otak harus terjaga. Reticular activating system (RAS)
pada batang otak berperan dalam menyalurkan mekanisme desakan (arousal).
Tingkat aktivitas dari RAS
tergantung dari besarnya stimulus sensori yang diterima. Nyeri, dapat
meningkatkan aktivitas RAS.
Setelah stimulus ditangkap oleh RAS
kemudian diteruskan ke korteks serebri. Peran dari korteks adalah memproses,
menginterpresikan, menggunakan dan menyimpan data yang masuk dan
mengorganisasikannya. Peran dari thalamus adalah pusat distribusi sinyal dan
sinyal kembali dan selanjutnya diantara korteks serebri dan thalamus.
Area lainnya yang dapat menggambarkan aktivitas penting di otak adalah reticular
inhibitory area (RIA) yang berlokasi pada medulla. Area ini dapat
menurunkan jumlah sinyal nervus yang sedang turun pada spinal cord ke otot dan
menurunkan aktivitas yang lebih tinggi dari pusat otak. Otak mempunyai
kapasitas adaptasi terhadap stimulus sensori.
C.
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG
MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN SENSORY, PERSEPSI DAN KOGNITIF
Beberapa hal yang
perlu dikaji oleh perawat dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan sensory,
persepsi antara lain:
1. Catatan
keperawatan yang mengkaji fungsi persepsi sensori aktual, adanya deficit dan
masalah yang potensial
2. Status
mental
Evaluasi kritis terkait proses sensori prespectual, biasanya termasuk
data tingkat kesadaran, orientasi, memori.
3.
Pemeriksaan fisik:
-
Ketajaman penglihatan, dengan mengunakan kartu Snellen,
atau membaca
-
Ketajaman pendengaran dengan mengobservasi
percakapan yang dilakukan dengan klien, tes Weber, Rhine
-
Ketajaman
terhadap bau-bauan dengan aroma yang spesifik
-
Ketajaman
pengecap
-
Rangsang
taktil
4.Lingkungan klien
5. Jaringan sosial yang dimiliki
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa
diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan sensory, persepsi dan
kognitif antara lain :
1. Gangguan persepsi sensori (spesifik:
visual, auditori, kinestetik, gustatori, taktil dan olfaktori)
2. Gangguan ingatan
3. Kerusakan
memori
4. Gangguan proses pikir
5. Risiko
jatuh
III.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori (spesifik:
visual, auditori, kinestetik, gustatori, taktil dan olfaktori)
Definisi karakteristik :
ü Konsentrasi rendah
ü Distorsi auditori
ü Perubahan respon terhadap stimulus
ü Irritabilitas
ü Disorientasi waktu, tempat dan orang
ü Perubahan dalam kemampuan memecahkan
masalah
ü Perubahan pola perilaku
ü Gangguan pola komunikasi
ü Halusinasi
ü Distorsi visual
NOC: Klien dapat :
ü
Mempertahankan
fungsi optimal indera
ü
Membangun
lingkungan yang aman
ü
Berkomunikasi
efektif
ü
Mencapai
perawatan diri
NIC:
a.
Mempertahankan
fungsi optimal indera
ü
Penglihatan:
-
Simpan
kacamata dan kontak lensa bersih dan berfungsi
-
Gunakan
alat bantu tambahan
-
Tulis
label obat dengan huruf besar
-
Ajarkan
klien denagn pamflet tulisan besar dan kontras
ü
Pendengaran:
-
Lakukan
tes pendengaran
-
Irigasi
telinga
-
Modifikasi
lingkungan
-
Saat
berkomunikasi matikan televisi atau tape
ü
Perasa
-
Lakukan
oral hygiene
-
Makanan
berasa dan tekstur berbeda-beda
ü
Sentuhan
-
Terapi
sentuhan: menyisir rambut, back rub, menyentuh lengan atau bahu
-
Reposisi
-
Tekanan
lembut bila sensasi berkurang
-
Linen
bersih
ü
Pembau
-
Stimulasi
bau menyenangkan
-
Membaui
makanan sebelum makan
-
Lingkungan
bersih
b.
Membangun
lingkungan yang aman
ü
Kehilangan
penglihatan:
-
Ambulasi
-
Jangan
tinggalkan klien sendiri di tempat asing
-
Sediakan
bel
-
Objek
penting letakkan dekat klien
-
Pasang
side rail
-
Pindahkan
barang berbahaya
ü
Kehilangan
pendengaran:
-
Ajarkan
klien menggunakan penglihatan untuk menemukan bahaya
-
Kunjungi
klien secara teratur
ü
Gangguan
bicara:
-
Perlu
alternatif komunikasi
-
Sediakan
bel panggil
c.
Berkomunikasi
efektif
ü Dengarkan klien
ü Jangan berteriak
ü Gunakan pertanyaan pendek, mudah dan
bahasa tubuh
ü Beri klien waktu untuk memahami
ü Jangan menekan atau memaksa
ü Gunakan alat bantu untuk memperjelas
ü Berhadapan dengan klien
d. Mencapai
perawatan diri
ü Jelaskan letak susunan makanan yang
disajikan
ü Bantu klien dengan gangguan penglihatan ke
kamar mandi
ü Beri kesempatan klien melakukan ADL
sendiri
2. Gangguan ingatan
Definisi karakteristik :
ü
Ketidakmampuan
untuk mengingat informasi yang factual
ü
Ketidakmampuan
untuk mengingat kejadian yang telah lalu
ü
Ketidakmampuan
untuk mempelajari keterampilan atau informasi yang baru
ü
Melupakan
kegiatan yang seharusnya dilakukan
NOC: Ingatan, dengan kriteria hasil klien mampu:
ü Mengingat kembali informasi yang sekarang
dengan benar
ü Mengingat kembali informasi yang baru saja
diterima dengan benar
ü Mengingat kembali informasi yang sudah
lama dengan benar
NIC:
ü Ingat kembali bersama pasien pengalaman
yang telah lalu
ü Sediakan waktu untuk berkonsentrasi
ü Sediakan kesempatan untuk mengingat
kejadian yang baru saja terjadi
ü Monitor tingkah laku pasien
3. Kerusakan
memori
Definisi :
Ketidakmampuan untuk
mengingat kembali informasi atau perilaku
Batasan karakteristik :
ü Tidak mampu mengingat informasi
factual
ü Tidak mampu mengingat kejadian
yang baru saja terjadi atau masa lampau
ü Tidak
mampu belajar atau menyimpan ketermapilan atau informasi baru
ü Tidak
mampu untuk menentukan perilaku yang sudah dilaksanakan
ü Meleporkan
atau menunjukkan pengalaman lupa
ü Tidak
mampu menampilkan keterampilan yang pernah dipelajari
ü Lupa
dalam menampilkan perilaku pada jadwal yang telah dilakukan
Faktor yang
berhubungan
ü Ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit
ü Gangguan neurologis
ü Lingkungan yang mengganggu
ü Anemia
ü Hipoksia kronis/akut
ü Penurunan curah jantung
NOC : Memory
Kriteria Hasil :
ü Dapat merecall informasi lama
secara akurat
ü Dapat merecall informasi yang baru
saja terjadi secara akurat
NIC : Memory training
ü Mengidentifikasi dengan pasien dan
kelurga masalah memori
ü Menstimulasi memori dengan
mengulang pikiran pasien terakhir
ü Implementasi tehnik memori yang
sesuai
ü Menyediakan latihan orientasi
ü Menyediaan kesempatan
berkonsetrasi
ü Monitor perilaku pasien saat
latihan
4. Gangguan proses pikir
Definisi karakteristik :
ü
Dissonansi
kognitif
ü
Deficit
memori / masalah
ü
Ketidakakuratan
menginterpretasikan lingkungan
ü
Egosentris
ü
Berfikir
tidak berdasarkan realita
NOC: Kemampuan kognitif, dengan kriteria hasil klien
mampu:
ü Berkomunikasi dengan lancar sesuai umur
dan kemampuan
ü Memiliki perhatian yang penuh
ü Berkonsentrasi
ü Memiliki orientasi
ü Membuat keputusan yang tepat
NIC:
ü Beri kesempatan kepada klien untuk
menyampaikan pendapatnya.
ü Beri kesempatan kepada klien untuk
memusatkan perhatian
ü Jangan beri klien informasi yang
berlebihan dalam satu waktu
ü Orientasikan lingkungan sekitar klien
3. Risiko
jatuh
NOC :
Klien dapat menunjukkan perilaku
yang aman untuk mencegah jatuh dengan indikator :
ü
Menggunakan
alat bantu dengan benar
ü
Menempatkan
penghalang untuk mencegah jatuh
ü
Menggunakan
prosedur berpindah yang ama
ü
Menggunakan
restrain jika diperlukan
NIC : Pencegahan jatuh
Aktivitas :
ü
Identifikasi
keterbatasan fisik dan kognitif pasien yang dapat meningkatkan potensi jatuh
ü
Identifikasi
karakteristik lingkungan yang meningkatkan potensi jatuh
ü
Sediakan
alat bantu seperti walker
ü
Ajarkan
pasien meminimalkan injuri ketika jatuh
ü
Gunakan
restrain fisik untuk membatasi pergerakan yang dapat membahayakan klien
ü
Gunakan
side rail pada bagian kiri dan kanan untuk mencegah jatuh dari tempat tidur
ü
Sediakan
pencahayaan yang adekuat untuk meningkatkan penglihatan
IV.
DAFTAR PUSTAKA.
Ellis,
Janice, Elizabeth A. Noulis. 1994. Nursing Human Need Approach 5th
Edition. Philadelphia: J.B. Lippincott Company.
DeLaune
S.C., Patricia K.L. 2002. Fundamental of Nursing:Standarts and
Practice. USA:
Delmar
Kozier & Erb’s. 2008.
Fundamental of Nursing,Concept, Process, and Practice. Pearson: Prentice Hall:
New Jersey.
LeMone,
Priscilla, Karen M. Burke. 1996. Medical-Surgical Nursing: Critical Thinking
in Client Care. Canada: Addison-Wesley Nursing.
North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing
Diagnoses : Definition & Classification 2007-2008. Philadelphia.
No comments:
Post a Comment