Oleh: Lisa Permitasari, S.Kep, NS
A. DEFINISI
Rasa nyaman dipersepsikan berbeda pada
tiap orang. Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan klien adalah nyeri. Nyeri
merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat individual. Secara
sederhana nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan
baik secara sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu
kerusakan jaringan atau faktor lain sehingga individu merasa tersiksa,
menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis, dan
lain-lain (Asmadi, 2008).
Nyeri
adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya orang yang
mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Long
cit Mubarak, 2007). Secara umum nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan
tidak nyaman, baik ringan maupun berat (Priharjo cit Mubarak, 2007)Salah satu
ketidaknyamanan yang terjadi pada klien adalah nyeri. Carpenito, 1999 cit Sue & Patricia, 2002 menyatakan nyeri adalah pengalaman umum
seseorang yang didefinisikan sebagai sebuah kondisi pengalaman individu dan
dinyatakan sebagai ketidaknyamanan akut atau sebuah sensasi tidak nyaman.
Definisi
yang banyak digunakan untuk menyatakan nyeri adalah pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual
maupun potensial (Gordon, 2002 cit
Kozier,2008). Kondisi nyeri merupakan sebuah gejala dari masalah, dan memiliki prioritas
dari masalah kesehatan klien. Nyeri memberikan pengaruh pada aspek fisik dan
psikologis dari kesehatan dan proses pemulihan. Nyeri akut dipandang sebagai
sebuah kondisi darurat yang memerlukan perhatian dan treatmen yang tepat
(Kozier, 2008)
B. NILAI-NILAI NORMAL
Pain Intensity Scales
Numeric Rating Scale
0 1 2
3 4 5
6 7 8
9 10
tidak
nyeri
kemungkinan
nyeri sedang
nyeri yang sangat
jelek
Verbal Rating Scale
Tidak ringan sedang parah sangat parah kemungkinan
Nyeri
nyeri yang
sangat jelek
Sumber : Pain Intensity Scales (From Acute Pain Management
Guideline Panel. [1992]. cit Sue
& Patricia, 2002
C. PENGKAJIAN
KLIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI)
Hal- hal yang perlu dikaji :
1. Nyeri
P
(provoking,precipiting)
Meliputi penyebab munculnya nyeri,
dan dari data ini didapatkan juga faktor yang mengurangi nyeridan pencegahannya.
Q
(quality)
Deskripsi nyeri yang dirasakan klien,
seperti tertusuk-tusuk, merasa tertekan dsb.
R (region,
radiation)
Lokasi
nyeri, dan karakteristik nyeri yang lokal atau menyebar.
S
(severity)
Tingkat keparahan dari nyeri, dapat dikaji dengan skala nyeri
T (time)
Waktu terjadinya nyeri
2. Riwayat nyeri
a. Pola
nyeri
§
waktu munculnya nyeri: Kapan nyeri anda rasakan?
§
Durasi : Berapa lama anda mersakan nyeri?
§
Konstan: Apakah selamanya anda merasa nyeri?
Adakah fase dimana anda tidak nyeri?
b. Gejala yang menyertai
§
Apakah yang anda rasakan sebelum, selama dan
sesudah nyeri?
c. Pengaruh
pada aktivitas sehari-hari
§
Apakah nyeri berpengaruh pada aktivitas anda
sehari-hari?
d.
Riwayat nyeri sebelumnya
e. Sumber
koping
§
Apa yang biasa anda lakukan ketika anda merasa
nyeri?
f. Respon
afektif
§
Apakah anda merasa takut/cemas ketika mengalami
nyeri?
II.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
Beberapa
diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman (nyeri) antara lain:
§
Nyeri akut b.d agen injury
§
Nyeri Kronis
§
Ansietas/cemas b.d perubahan status kesehatan
III. RENCANA KEPERAWATAN
1
|
Nyeri akut b.d agen
injury
Definisi
:
Sensori
yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual
atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan
(Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir
yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan
karakteristik :
-
Laporan secara verbal atau non verbal
-
Fakta dari observasi
-
Posisi antalgic untuk menghindari nyeri
-
Gerakan melindungi
-
Tingkah laku berhati-hati
-
Muka topeng
-
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau,
menyeringai)
-
Terfokus pada diri sendiri
-
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir,
penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
-
Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)
-
Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah,
perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)
-
Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari
lemah ke kaku)
-
Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)
-
Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Faktor
yang berhubungan :
Agen
injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)
|
NOC
:
v Pain
Level,
v Pain
control,
v Comfort
level
Kriteria Hasil :
v
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari
bantuan)
v Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
v Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
v Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
v
Tanda vital dalam rentang normal
|
NIC :
Pain Management
§
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
§
Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
§
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
§
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
§
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
§
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
§ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
dan menemukan dukungan
§ Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
§
Kurangi faktor presipitasi nyeri
§ Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
§ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
§
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
§
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
§
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
§
Tingkatkan istirahat
§ Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
§ Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
§ Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
§ Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
§
Cek riwayat alergi
§
Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
§ Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
§ Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
§ Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
§
Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
§ Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
§
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
|
2
|
Nyeri kronis b.d
ketidakmampuan fisik, psikososial kronis
Definisi:
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan
meningkat, akibat adanya kerusakan jaringan yang actual, potensial atau
digambarkan dalam istilah seperti kerusakan; awitan yang tiba-tiba atau perlahan
dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
dapat diramalkan dan durasinya lebih dari 6 bulan
Batasan karakteristik:
Mengungkapkan secara verbal atau dengan isyarat atau bukti
yang diamati sebagai berikut :
-
Perilaku melindungi
-
Perilaku menjaga
-
Topeng wajah
-
Iritabiltas
-
Berfokus pada diri sendiri
-
Kegelisahan
-
Depresi
Subjektif
-
Keletihan
-
Takut kembali terluka
Objektif
-
Atrofi kelompok otot yang terlibat
-
Perubahan kemmapuan untuk meneruskan aktivitas
sebelumnya
-
Anoreksia
-
Perubahan pola tidur
-
Penurunan interaksi dengan orang lain
-
Respons yang dimediasi oleh simpatis (misalnya suhu,
perubahan posisi tubuh, dingin dan hipersensitivitas)
-
Perubahan berat badan
|
NOC
:
v Pain
Level,
v Pain
control,
v Comfort
level
Kriteria Hasil :
v
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari
bantuan)
v Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
v Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
v Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
v
Tanda vital dalam rentang normal
|
NIC :
Pain Management
§
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
§
Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
§
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
§
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
§
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
§
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
§ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
dan menemukan dukungan
§ Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
§
Kurangi faktor presipitasi nyeri
§ Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
§ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
§
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
§
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
§
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
§
Tingkatkan istirahat
§ Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
§ Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
§ Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
§ Cek instruksi dokter tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
§
Cek riwayat alergi
§
Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
§ Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
§ Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian,
dan dosis optimal
§ Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
§
Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
§ Berikan analgesik tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
§
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
|
3
|
Cemas berhubungan
dengan perubahan status kesehatan
Definisi :
Perasaan gelisah yang tak jelas dari ketidaknyamanan atau
ketakutan yang disertai respon autonom (sumner tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi
terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan
datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui
terhadap tindakan
Ditandai dengan
-
Gelisah
-
Insomnia
-
Resah
-
Ketakutan
-
Sedih
-
Fokus pada diri
-
Kekhawatiran
-
Cemas
|
NOC
:
v Anxiety control
v Coping
Kriteria Hasil :
v Klien mampu mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala cemas
v Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
v Vital sign dalam batas normal
v Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh
dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan
|
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)
·
Gunakan
pendekatan yang menenangkan
·
Nyatakan
dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
·
Jelaskan
semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
·
Temani
pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
·
Berikan
informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
·
Dorong
keluarga untuk menemani anak
·
Lakukan
back / neck rub
·
Dengarkan
dengan penuh perhatian
·
Identifikasi
tingkat kecemasan
·
Bantu
pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
·
Dorong
pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
·
Instruksikan
pasien menggunakan teknik relaksasi
·
Barikan
obat untuk mengurangi kecemasan
|
IV DAFTAR
PUSTAKA
-
Kozier and Erb’s, 2008. Fundamental of Nursing Concepts, Process and Practice 8th ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
-
Sue and Patricia, 2002 Fundamentals Of Nursing Standards and Practices second edition [serial
online] diakses 15 Agustus 2009. Website URL http://delaune.DelmarNursing.com
No comments:
Post a Comment